Kamis, 07 Juni 2012

KEKERASAN DALAM BERPACARAN


Dalam video yang saya lihat pada http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/video.php?file_video=kekerasan-pacaran.flv situasi yang di alami mereka berdua adalah situasi dimana sang lelaki selalu bersifat semena-mena tetapi selalu berkilah dan meminta maaf atas perbuatan yang telah di lakukan kepada pacarnya. Sang wanita hanya bisa diam atas perlakuan kasar yang dilakukan pacarnya itu.
Bentuk kekerasan yang dilakukan oleh sang lelaki bukan hanya sekedar kekerasan fisik, tapi juga psikis dan ekonomi. Pada awalnya perjalanan cinta mereka berjalan normal, tapi seiring berjalannya waktu hubungan mereka menjadi tidak sehat karena setiap bertemu selalu ada kekerasan emosional yang dilakukan sang lelaki terhadap pacarnya.
Jika ditinjau lebih jauh dalam bidang kebudayaan, jelas budaya ini tidak patut dicontoh oleh pasangan lainnya. bagi sebagian pelaku mereka menganggap ini hal biasa karena didalam hati dan fikirannya, belum ada ikatan yang resmi di dalam hubungan ini, sehingga pelaku masih bisa bertindak semaunya, padahal ini adalah akar dari permasalahan yang akan menjadi permasalahan yang lebih besar jika sudah ada ikatan .
Yang harus dilakukan untuk mencegah kekerasan dalam pacaran adalah :
  • Harus berani mengatakan tidak.
  • Komunikasi pada sahabat dan orang tua.
Jadi, berhati – hati lah anda dalam memilih pasangan, karena orang yang anda anggap baik, belum tentu baik. Ingat, single is better than have a bad relationship.

Kamis, 24 Mei 2012

Manusia dan Cinta Kasih


Cinta adalah curahan rasa peduli dari hati yang dimiliki setiap manusia terhadap apa yang membuat diri mereka nyaman terhadap sesama manusia dan mahluk lainnya. Cinta itu timbul karena adanya ketertarikan antara satu sama lain. Sedangkan kasih adalah rasa sayang terhadap sesama. jadi cinta kasih adalah rasa kepedulian manusia terhadap sesamanya maupun mahluk lain sehingga menimbulkan rasa kasih sayang.
Manusia hidup di kelilingi oleh cinta dan kasih sayang terhadap sesamanya. Hidup berawal dari cinta orang tua terhadap pasangannya, hingga terlahirlah kita ke dunia sebagai manusia dengan di selimuti oleh cinta kasih dari orang tua kita. Kita tidak pernah terlepas oleh apa yang namanya cinta kasih, setiap kita berjalan, bernafas, dan berkehendak pasti di dasari oleh apa yang namanya cinta kasih.
Berjalan menelusuri hidup tanpa cinta kasih itu akan terasa hampa. Bernafas tanpa cinta kasih akan terasa sesak di dalam hati, dan berkehendak tanpa apa yang namanya cinta tentu akan menyesatkan jalan kita. Banyak yang kita ambil dari makna cinta kasih, manusia tanpa memiliki apa yang dinamakan cinta kasih, niscaya iya akan tidak pernah merasakan kenikmatan hidup di dunia. Hidup hampa tak tau dimana arah tujuan. Cinta kasih itu bagaikan oksigen di kehidupan manusia, selalu di butuhkan selalu di cari dan selalu di inginkan.
Jika seorang manusia terpuruk dalam suatu masalah yang berat, siapakah yang akan menolong dia? Teman? Orang tua? Sahabat? Ya! Mereka yang akan menolong manusia tersebut. Namun karena di dasari apa ketika mereka mau menolong seorang manusia tersebut? Hanya cinta kasih yang dapat mendasari itu semua, sehingga seseorang yang lain terketuk hatinya untuk menolong sesamanya, membantu sesesamanya tanpa adanya hal sekecilpun yang mereka pikirkan untuk berfikir ulang untuk apakah mereka menolong orang tersebut.
Begitulah yang dinamakan cinta kasih, manusia dimanapun, siapapun tidak akan ada yang tidak hidup tanpa tidak adanya cinta kasih. Tuhanpun mempunyai cinta kasih terhadap umatnya ciptaanNya dan segalanya yang Dia ciptakan di dunia ini.

Minggu, 08 April 2012

Tuhan, Manusia dan Alam

Kita hidup di zaman globalisasi, di mana-mana di kelilingi oleh gedung-gedung besar tanpa adanya taman sedikit pun di sekitar kita. Alam mulai musnah ditelan dengan perkembangan zaman yang semakin lama semakin kejam seperti yang kita rasakan, dimana tanah lapang kita? Di mana tempat kita bermain di kala kecil dulu? Semua semakin musnah ditelan perkembangan zaman. Apa yang Tuhan perintahkan kepada kita? Tuhan perintahkan kita untuk menjaga keanekaragaman alam kita, Tuhan menyuruh kita untuk merawat semua yang telah Ia berikan kepada kita semua. 
Belakangan ini manusia lupa akan pesan Tuhan kepada kita semua, manusia menghancurkan segalanya yang telah Tuhan berikan kepada kita hanya demi beberapa koin uang semata yang hanya bisa menjerumuskan kita pada kesesatan hidup. Dan apa yang terjadi? Tuhan murka terhadap kita, banyak peristiwa bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, karena apa? Karena kita sendirilah penyebabnya. Karena kita sudah tidak merawat lagi keindahan alam yang Tuhan beri kepada kita. 
Sesungguhnya, segala sesuatu yang Tuhan perintahkan itu benar dan tidak akan pernah salah. Namun kita sebagai manusia yang telah termakan oleh hawa nafsu sehingga kita lupa oleh apa yang Tuhan perintahkan kepada kita. Coba bayangkan, jika alam kita masih asri seperti dulu, tanpa adanya penebangan hutan liar yang terjadi tanpa memikirkan kendala yang akan terjadi di kemudian hari, pasti tidak ada bencana alam besar yang kita alami sekarang ini, tidak ada bencana alam menahun seperti banjir yang berkepanjangan, dan kita hidup dengan damai tanpa adanya keluarga yang kehilangan sanak saudaranya yang menjadi korban bencana alam tersebut. Manusia mungkin sadar akan hal tersebut, dan mencoba memikirkan untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut, namun apa? Mereka tidak mencoba membangunnya dari diri sendiri, hanya bermimpi tanpa adanya niatan dan tindakan nyata untuk merubah dunia seperti dulu lagi. 
Mungkin hanya ada segelintir orang yang ingin merubah alam kita, namun masih banyak orang- orang atas yang hanya memikirkan kantong pribadi mereka sendiri. Itulah sifat manusia yang sesungguhnya, manusia tidak pernah puas dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, sungguh beruntunglah hidup manusia yang hanya bisa menikmati segala sesuatu yang telah Tuhan ciptakan kepada kita. Namun Tuhan  tidak bodoh, Tuhan menyarankan untuk menjaga apa yang Ia ciptakan kepada kita, dapat dikatakan timbal balik terhadap apa yang telah Ia berikan. Namun sungguh bodoh manusia yang telah mengacuhkan hal tersebut, Maha Suci Tuhan yang telah memberikan kita kekayaan alam yang tidak ada batasnya, namun manusia tidak bisa menjalankan perintahNya untuk menjaga kekayaan alam tersebut.

Rabu, 21 Maret 2012

Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Unsur-Unsur
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antara lain :
  1. Bahasa
  2.  Sistem Pengetahuan
  3.  Organisasi Sosial
  4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
  5.  Sistem Mata Pencaharian
  6. Sistem Religi
  7. Kesenian
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik
  1. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·         sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·         organisasi ekonomi
·         alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·         organisasi kekuatan (politik)

Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
  • Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Sumber :

Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Seperti yang telah dijelaskan tentang pengertian kebudayaan, “kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat”. jadi, antara kebudayaan dengan manusia satu sama lain saling terkait dan saling membutuhkan. Kebudayaan tercipta karena adanya manusia, dan kebudayaan digunakan untuk menata kehidupan manusia yang bermasyarakat. Antara manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan itu sudah menjadi satu paket yang utuh. Apabila tidak ada manusia pasti kebudayaan itu tidak akan tercipta dan sebaliknya apabila tidak ada kebudayaan kehidupan manusia menjadi berantakan, tidak tentram dan teratur.
Secara sederhana hubungan manusia dengan budaya adalah manusia sebagai prilaku kebudayaan dan budaya merupakan obyek yang dilakukan manusia.
Intinya budaya merupakan ciptaan manusia yang hidup di masyarakat, semua kebudayaan di pengaruhi oleh kehidupan manusia yang dinamis dari jaman ke jaman dan kebudayaan tercipta untuk membuat kehidupan manusia lebih baik lagi. 


Sumber :

Kamis, 19 Januari 2012

ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA


Sara adalah pandangan atau tindakan yang didasarkan pada sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan dan golongan. Biasanya setiap tindakan memakai cara  kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang berdasarkan pada identitas diri atau golongan yang dapat dikatakan sebagai tindakan Sara. Tindakan ini sangat melecehkan kemerdekaan, menginjak-nginjak hak asasi manusia dan sangat mencoreng nama bangsa. karena dengan tindakan sara rasa kemanusian seseorang sudah tidak ada lagi, karena mereka hanya menggunakan kekerasa untuk menyelesaikan suatu masalah, sebenarnya tindakan sara tidak akan terjadi kalau tidak ada profokator. misalnya tindakan-tindakan seperti itu biasanya  didasari oleh ada sekelompok orang yang sengaja memerintahkan seseorang untuk melakukan tindakan sara agar keinginannya cepat tercapai atau untuk mendapatkan keinginannya mendapat halangan / hambatan jadi sekelompok orang tersebut harus melakukan tindakan sara.

SARA DAPAT DIGOLONGKAN DALAM TIGA KATEGORI :
  • Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupun golongan.
  • Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatu institusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya.
  • Kultural : merupakan penyebaran mitos, tradisi dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.

Beberapa contoh masalah sara di Indonesia yang pernah terjadi antara lain yaitu, Tragedi Mei 98, pada bulan mei tahun 1998 terjadi kemarahan masyarakat terhadap kebrutalan aparat keamanan dalam peristiwa trisakti dan ketidaksukaan terhadap ras tionghowa ( cina ).

ALTERNATIF PENANGGULANGAN MASALAH SARA
  • Pertemuan tatap muka pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan memecahkannya melalui pembahasan terbuka.
  • Menciptakan sasaran bersama yang tidak dapat dicapai tanpa kerjasama masing-masing pihak yang berkonflik.
  • Mengabaikan arti perbedaan dengan menekankan kepentingan bersama antara pihak-pihak yang berkonflik.
  • Mengubah struktur organisasi formal dan pola struktural interaksi pihak-pihak yang berkonflik melalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan posisi koordinasi, dan semacamnya.
  • Saling mempercayai satu sama lain
  • Saling memberikan toleransi pendapat dan mudah memaafkan kesalahan
  • Memiliki  jiwa tenggang rasa antar sesame
  • Harus menindak tegas para pelanggar HAM
  • Memberikan perlindungan terhadap kelompok kecil


Sumber :