Minggu, 08 April 2012

Tuhan, Manusia dan Alam

Kita hidup di zaman globalisasi, di mana-mana di kelilingi oleh gedung-gedung besar tanpa adanya taman sedikit pun di sekitar kita. Alam mulai musnah ditelan dengan perkembangan zaman yang semakin lama semakin kejam seperti yang kita rasakan, dimana tanah lapang kita? Di mana tempat kita bermain di kala kecil dulu? Semua semakin musnah ditelan perkembangan zaman. Apa yang Tuhan perintahkan kepada kita? Tuhan perintahkan kita untuk menjaga keanekaragaman alam kita, Tuhan menyuruh kita untuk merawat semua yang telah Ia berikan kepada kita semua. 
Belakangan ini manusia lupa akan pesan Tuhan kepada kita semua, manusia menghancurkan segalanya yang telah Tuhan berikan kepada kita hanya demi beberapa koin uang semata yang hanya bisa menjerumuskan kita pada kesesatan hidup. Dan apa yang terjadi? Tuhan murka terhadap kita, banyak peristiwa bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, karena apa? Karena kita sendirilah penyebabnya. Karena kita sudah tidak merawat lagi keindahan alam yang Tuhan beri kepada kita. 
Sesungguhnya, segala sesuatu yang Tuhan perintahkan itu benar dan tidak akan pernah salah. Namun kita sebagai manusia yang telah termakan oleh hawa nafsu sehingga kita lupa oleh apa yang Tuhan perintahkan kepada kita. Coba bayangkan, jika alam kita masih asri seperti dulu, tanpa adanya penebangan hutan liar yang terjadi tanpa memikirkan kendala yang akan terjadi di kemudian hari, pasti tidak ada bencana alam besar yang kita alami sekarang ini, tidak ada bencana alam menahun seperti banjir yang berkepanjangan, dan kita hidup dengan damai tanpa adanya keluarga yang kehilangan sanak saudaranya yang menjadi korban bencana alam tersebut. Manusia mungkin sadar akan hal tersebut, dan mencoba memikirkan untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut, namun apa? Mereka tidak mencoba membangunnya dari diri sendiri, hanya bermimpi tanpa adanya niatan dan tindakan nyata untuk merubah dunia seperti dulu lagi. 
Mungkin hanya ada segelintir orang yang ingin merubah alam kita, namun masih banyak orang- orang atas yang hanya memikirkan kantong pribadi mereka sendiri. Itulah sifat manusia yang sesungguhnya, manusia tidak pernah puas dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, sungguh beruntunglah hidup manusia yang hanya bisa menikmati segala sesuatu yang telah Tuhan ciptakan kepada kita. Namun Tuhan  tidak bodoh, Tuhan menyarankan untuk menjaga apa yang Ia ciptakan kepada kita, dapat dikatakan timbal balik terhadap apa yang telah Ia berikan. Namun sungguh bodoh manusia yang telah mengacuhkan hal tersebut, Maha Suci Tuhan yang telah memberikan kita kekayaan alam yang tidak ada batasnya, namun manusia tidak bisa menjalankan perintahNya untuk menjaga kekayaan alam tersebut.